Langsung ke konten utama

"HALO!" SETELAH SEKIAN LAMA

Hai! Rasanya lumayan asing setelah sekian lama tidak menyentuh halaman ini. Tulisan terakhirku di blog ini tanggal 19 Oktober 2021-tiga tahun lalu. Jika diibaratkan sebuah rumah, maka setiap sudutnya barangkali telah berlumuran jaring laba-laba, berdebu, dan tak terawat.

Malam ini sebelum hari berganti-detik-detik umurku menuju angka 23. Aku ingin mengisi lagi blog ini dengan cerita-cerita harianku, apa pun itu. Aku ingin mengecat ulang setiap warna dinding yang mulai memudar, membersihkan setiap ruangan yang lama tak berpenghuni dengan segala sedih dan senangku, tangis dan tawaku.

Tapi aku tidak ingin berjanji akan konsisten. Sebab dari beberapa janji yang pernah aku ucapkan, pada akhirnya banyak yang tidak bisa aku tepati. Itu menjadi pelajaran bagiku untuk tidak gampang berjanji tentang apa pun, meskipun janji itu sangat mungkin untuk aku tepati.

Karena sekarang aku berpikir bahwa selama sesuatu itu belum terwujud dan terjadi, masih ada kemungkinan rencana-rencana yang aku buat tidak sesuai dengan keinginan. Jadi aku memutuskan untuk mengalir saja, melakukan yang terbaik setiap harinya tanpa terikat dengan janji dan segala macamnya.

Umurku beberapa menit lagi bertambah menjadi 23. Aku hanya ingin, bukan hanya angka yang berubah tapi juga cara berpikir, cara mengambil keputusan, menentukan prioritas dan sebagainya. Aku berpikir saat ini aku masih terlalu labil dan kekanak-kanakan. Masih suka haha hehe dengan berbagai hal yang tidak bermanfaat-nonton TikTok berlama-lama, kepo dengan kehidupan mantan di media sosial, guling-guling di kamar, memasukkan banyak barang ke keranjang Shopee tapi tidak di-checkout, dan hal-hal lainnya.

Yah, aku berencana untuk kembali menulis. Seperti dulu di mana ketenangan bisa dirasakan dari setiap kata dan kalimat yang keluar. Itu menyenangkan dan menenangkan sekali. Karena memang benar bahwa menulis adalah cara terbaik untuk berbicara dengan diri sendiri. Bahwa teman terbaik yang paling mengerti kita adalah diri kita sendiri.

Mungkin dengan menulis di blog aku bisa sedikit mengurangi kebiasaan buruk yang tidak bermanfaat itu. Harapannya begitu.(*) 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RUDI

Suara rintik hujan terdengar semakin ramai. Hujan pertama di bulan ini, tepat di pertengahan malam. Cerita itu ternyata benar bahwa hujan di malam hari akan membuat seseorang mengingat kenangan lebih banyak, lebih riuh. Melebihi jutaan tetes air dan riuhnya.  Hujan sering kali menjadi saat-saat paling susah untuk seseorang bisa move on. Entah apa sebenarnya hubungan keduanya - hujan dan kenangan. Apa jangan-jangan mereka saudara kembar yang Tuhan ciptakan dalam wujud yang berbeda? Begitulah yang Rudi pikirkan sejak pertama kali air hujan menetes di atap rumahnya. Dia sedang memikirkan wanita bernama Mia yang sudah lima tahun tak ada kabar. Nomor teleponnya mati, tidak pernah ada unggahan terbaru di media sosialnya. Entah berada di sudut dunia mana dia sekarang. Rudi merindukannya. Yang Rudi ingat ketika hujan turun di malam hari adalah pertemuan terakhirnya dengan Mia di persimpangan jalan dekat taman kota. Hujan turun saat itu. Rudi juga tidak menyangka bahwa pertemuan itu adalah ...

AKU TELAH MERELAKANMU PENUH KETULUSAN

Hai, Cha! Malam ini suasana terasa lebih sunyi dan tenang dari biasanya. Bagaimana kabarmu? Pasti baik bukan? Harusnya begitu. Kamu harus baik dan bahagia. Tidak seperti biasanya, aku memilih berdiam diri di kamar, mengabaikan binatang-bintang di langit. Hanya angin lembut yang kubiarkan menyentuh wajah dan menemani kesunyian ini. Oh, iya. Selamat, Cha. Beberapa hari lalu aku tidak sengaja menemukan unggahan kekasihmu. Dari unggahan itu sudah cukup menjelaskan kepadaku bahwa kalian benar-benar telah resmi menjadi sepasang kekasih yang bahagia. Unggahan itu juga sudah cukup menenggelamkan harapanku ke dasar laut paling dalam; mati dan mungkin akan muncul ke permukaan sebagai bangkai tak bernyawa. Aku kembali melihat beberapa fotomu yang kuselipkan dalam dompet. Aku memilih membakarnya satu persatu bersamaan dengan perasaanku juga. Cha! Kenangan kita dahulu mungkin tidak terlalu manis dan berarti. Apalah artinya hubungan jarak jauh yang hanya bisa bersapa lewat layar kaca. Kita. Oh tidak...

SELAYAKNYA CINTA, RINDU JUGA PUNYA TANGGAL KADALUARSA

Malam terus menua. Dinding-dinding rumah mulai dingin. Kaca jendela dihinggapi tetes embun. Namun aku belum bisa memejamkan mata. Beberapa lembar buku puisi telah kujamah. Lagu-lagu Bernadya tak lupa memenuhi ruangan; lirih dan syahdu. Sebagaimana pun indahnya lirik lagu Bernadya, tetap saja, sakitnya lebih terasa. Aku mencoba menerka-nerka isi kepalaku. Apa yang ia mau hingga tak mau berkompromi dengan mata agar terlelap. Ternyata ia sedang kedapatan tamu; rindu-rindu kepadamu dirimu. Entahlah, mengapa semakin hari, sesuatu yang bernama rindu ini semakin menjadi-jadi. Padahal apa yang patut dirindukan? Bukankah rindu hanya bisa terjadi pada sesuatu yang kita miliki? Sedangkan kau tidak pernah menjadi milikku. Aku memang tidak pernah mencoba untuk membunuh mati rindu ini. Karena menurutku, semakin kita paksa membunuhnya, semakin hidup abadi pula ia dalam ingatan kita. Barangkali karena rindu ini teramat cantik rupanya. Segala sesuatu yang cantik dan indah memang sukar untuk dihilangkan...